March 17

ERA KONSELING ZAMAN NOW : Bagaimana Para Psikolog Beradaptasi?

0  comments

Dunia Konseling telah memasuki babak yang baru. Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi membawa pengaruh besar pada perubahan perilaku manusianya.

Ditambah lagi dengan gelombang pandemi Covid 19. Sebelumnya konseling sering dilakukan tatap muka, mau tidak mau beradaptasi ke dunia online. 

Era Konseling Zaman Now telah dimulai. Keengganan untuk mengupgrade pengetahuan dan metode konseling akan membuat kita semakin tertinggal jauh.

Maka kita sebagai psikolog penting memiliki kecepatan beradaptasi. Namun juga perlu diimbangi kecermatan melihat kelebihan dan kekurangan setiap metode, serta menemukan cara bagaimana menyiasatinya.

Konseling Online VS Tatap Muka, Mana yang Lebih Efektif?

Hadirnya  layanan  konseling online menjadi salah satu dampak perkembangan zaman modern abad 21. Bermula di tahun 1960 saat komputer digunakan untuk mengirim data dan memproses informasi.

Lalu di tahun 1990-an muncul internet yang membuat ledakan aktivitas komunikasi secara visual semakin intens dari hari-ke hari. Berkirim pesan melalui aplikasi chat, berbalas pesan di forum daring dan berteman di media sosial.

Sebenarnya layanan konseling online, bukanlah hal yang benar-benar baru. Tahun 1960 dan 1970 merupakan awal dari munculnya layanan konseling online yang  dilakukan  berbasis  teks  melalui  perangkat  lunak.

Dalam buku Teori dan Praktek Konseling dan Psikologi Refika Aditama (Corey, 2013) menyebutkan bahwa layanan konseling online merupakan proses konseling yang dilakukan oleh seorang konselor profesional  kepada  konseli.  Konseling online merupakan  suatu  konseling  yang dilakukan ketika konseli dan konselor berkomunikasi secara jarak jauh menggunakan internet.

Semakin berkembangnya teknologi  yang sangat  pesat, menuntut  para konselor untuk  mampu mengikuti  perkembangan  teknologi  saat  ini. Oleh  karena  itu para konselor diharap mampu dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling secara online  (Sutijono  &  Farid,  2018).

“The only way to make sense out of change is to plunge into it, move with it, and join the dance.”

~ Alan Watts
Contoh konseling online

Namun tak dipungkiri, konseling online dan konseling tatap muka masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.

Layanan konseling online rupanya membawa angin segar bagi masyarakat yang membutuhkan jasa konseling. Berikut beberapa hal yang mereka pandang secara positif tentang konseling online.

  1. Konseling online sangat membantu saat mereka tidak memiliki waktu untuk bertemu Psikolog atau Konselor secara langsung.
  2. Terhindar dari rasa malu karena persepsi orang yang berpikir mereka yang bertemu dengan Psikolog adalah orang yang bermasalah.
  3. Praktis, hanya lewat smartphone mereka sudah bisa konseling.
  4. Pengiriman materi konseling dan cuplikan video konseling bisa diberikan dengan cepat dan mudah.
  5. Dan dapat didokumentasikan secara lengkap.

Tapi di satu sisi, konseling online juga memiliki kelemahan, antara lain: 

tantangan

Keberhasilan suatu konseling ditentukan oleh ketersediaan jaringan internet

tantangan

Konselor kesulitan membangun hubungan terapeutik dengan klien (Shaw & Shaw, 2006)

tantangan konseling online

Para Psikolog juga dituntut untuk dapat memberikan layanan konseling dengan berbagai cara baru yang kreatif  dan  inovatif (Aini &  Mudjiran,  2020)

Adanya kelemahan-kelemahan tersebut membuat para Psikolog dan Konselor mau tidak mau meningkatkan keterampilan dan kompetensinya. Mereka seakan dituntut untuk terus mempelajari dan memperbaharui pendekatan konseling yang baru, kreatif, dan powerful.

Namun pastinya cara-cara tersebut juga mendukung efektivitas dan efisiensi proses konseling itu sendiri. Upaya ini semata-mata dilakukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien.

Bagaimana Menyiasati Kelemahan dari Konseling Online dan Tatap Muka?

Hal ini yang terjadi pada diri saya selaku Psikolog dan Konselor, sejak saya selesai studi profesi Psikolog pada tahun 2015. Saya terus mencari metode atau cara konseling yang menjawab kelemahan dari konseling online maupun tatap muka.

Saya berharap menemukan metode kreatif dan inovatif yang bisa dengan mudah membangun hubungan terapeutik dengan klien saat online. Sekaligus metode praktis yang membantu sesi konseling tatap muka menjadi semakin efektif dan efisien bagi klien yang tidak memiliki waktu banyak. Khususnya klien-klien saya yang mau praktis menemukan alternatif solusi dari permasalahan yang dihadapi.

Hingga suatu hari saya bertemu dengan metode satu ini. Metode ini menggunakan media foto-foto pilihan yang telah melalui penelitian panjang. Dimana foto-foto tersebut mampu memvisualisasikan tema kehidupan yang relevan bagi semua individu.

Sungguh mengejutkan, karena foto-foto ini membangkitkan rasa penasaran klien saya. Mereka mengungkapkan perasaan dan emosinya mengalir begitu saja padahal biasanya susah banget diminta untuk cerita. 

Mereka juga mengaku tidak merasa dihakimi. Sesi konseling terasa ringan dan tidak tegang. 

Saya kira, inilah kekuatan visual. 30% Bagian otak manusia yang memproses informasi secara visual. Dengan sekejap neuron dalam otak mengkoneksikan foto yang ditangkap oleh mata, dengan memori atau pengalaman personal yang bermakna baginya. Metode ini disebut dengan metode PhotoTherapy dari Points of You.

Siasat Konseling Online

“Membantu Klien dengan pendekatan yang lebih modern. PhotoTherapy menyajikan proses konseling yang sederhana, dimana Klien dapat memanggil memori atau ingatan yang terpendam di bawah sadar.”

~ Yansyah Fauji, S.Psi, M.Psi, CCH, CBA (Psikolog, Hipnoterapist, KonselorRumah Terapi Essential Healing)

PhotoTherapy Sebagai Pendekatan Modern di Dunia Konseling

Saat melakukan konseling online, saya mengamati metode PhotoTherapy ini sangat membantu klien saya untuk melakukan inner-dialog dalam dirinya. Percakapan cepat sekali masuk di level terapeutik, sehingga membuka aspek-aspek perilaku klien yang tidak disadari sebelumnya. Pada kondisi ini, mudah bagi saya memancing respon emosi, pikiran, perasaan klien sebanyak-banyaknya.

Begitu pula saat konseling tatap muka. Percakapan kami menjadi sangat interaktif karena klien bisa memilih langsung foto-foto itu. Serta efektif menemukan akar masalah yang selama ini terpendam dalam pemikiran bawah sadar klien.

Kerennya lagi PhotoTherapy dapat dikombinasikan dengan berbagai disiplin ilmu yang saya pernah pelajari, bahkan mempertegas metode-metode yang saya punya dengan hasil luar biasa.

Kalau Anda penasaran seperti apa sih metode PhotoTherapy ini dan bagaimana aplikasinya; ayo saya akan ajak Anda merasakannya langsung di Live Online Session saya.

Disana saya juga akan share contoh aplikasi metode PhotoTherapy ini dalam beberapa contoh kasus. Silahkan berkunjung ke https://www.pointsofyou.id/creativetools untuk melihat info jadwal terdekat.

“Information is not knowledge. The only source of knowledge is experience. You need to experience to gain wisdom.”

~ Albert Einstain
Siasat Konseling Online

Daftar Pustaka :

  • Aini, H.,  & Mudjiran, M.  (2020). Southeast  Asian Journal of Technology and Science 
  • Corey, G. (2013). Teori dan Praktek Konseling dan Psikologi. Bandung: Refika Aditama. 
  • Sutijono,  S.,  & Farid,  D.  A.  M.  (2018). Cyber  counseling di  Era Generasi  Milenial
  • Shaw,  H.  E.,  &  Shaw,  S.  F.  (2006).  Critical  Ethical  Issues  in  Online  Counseling:
Lim Swie Hok
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

You may also like

Get in touch

Name*
Email*
Message
0 of 350