“Biasanya konsultasi pada psikolog klinis, harus bercerita panjang lebar kondisi yang dialaminya. Akhirnya muncul rasa tidak nyaman yang kemudian membuatnya memilih mencari psikolog klinis lain yang tidak dikenalnya. Setelah menggunakan PhotoTherapy, ia merasa mengalir dengan sendirinya. Ia tidak merasa terpaksa untuk bercerita, walau isu personal yang dialaminya sungguh traumatis baginya.”
Bagaimana Psikolog Klinis Mengaktivasi Isu Personal dengan Nyaman dan Tanpa Paksaan dalam Waktu yang Singkat?
PhotoTherapy merupakan pendekatan yang dapat membantu Psikolog dan Klien melakukan eksplorasi isu-isu personal. Dalam suasana yang menyenangkan, nyaman bagi Psikolog maupun Klien, namun tetap efektif.
Pendekatan ini berbasis pada hubungan asosiatif antara foto-foto yang menarik. Tema-tema dalam foto penuh warna, dan pertanyaan-pertanyaannya menggugah untuk memberikan pembelajaran dan pengembangan bagi penggunanya. Dalam praktiknya, para Psikolog Klinis pun kerap kali menggunakan PhotoTherapy.
Lantas bagaimana implementasi PhotoTherapy di dunia Psikolog Klinis?
Apa bedanya antara PhotoTherapy dengan alat tes psikologi yang lainnya?
Apakah PhotoTherapy digunakan sebagai komplementer atau malah dapat digunakan sebagai alat tes psikologi utama?
Berikut sharing dari Ibu Gones Saptowati, S.Psi.,MA ,Psikolog seorang Psikolog Klinis dari Kabupaten Banjarnegara yang juga seorang Certified Explorer (Level 1) Points of You®. Ia akan berbagi mengenai pengalamannya menggunakan PhotoTherapy di dunia Psikologi Klinis.
Ibu Gones, istri dan ibu dari 3 orang anak ini adalah seorang Psikolog Klinis yang bertugas di RSUD Banjarnegara. Selain itu beliau juga menjadi Psikolog Klinis di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Banjarnegara. Kesehariannya menangani kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, ataupun kasus-kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Aktivitas lain Ibu Gones adalah menjabat Wakil Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Jawa Tengah dan Sie Dana Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Pusat.
Menurut Ibu Gones, ada dua alat tes psikologi yang memiliki kemiripan dengan PhotoTherapy dari Points of You®️ secara umum. Alat tes psikologi yang pertama adalah Rorschach. Tes ini berupa gambar-gambar bercak-bercak tinta yang kemudian disajikan kepada Klien. Lalu Psikolog akan melakukan interpretasi pada apa yang dilihat oleh klien.
Pun alat tes psikologi berikutnya yang juga mirip dengan Points of You®️ adalah Thematic Apperception Test (TAT). TAT ini menyajikan kartu bergambar yang dapat mengaktivasi isu dari klien yang kemudian dilakukan diinterpretasi oleh psikolog.
Namun menurut Ibu Gones, walau mirip tapi implementasi PhotoTherapy sangat berbeda dari Rorschach dan TAT.
Rorschach dan TAT menuntut Psikolog melakukan interpretasi dengan teknik-teknik yang terstruktur. Selain itu membutuhkan waktu cukup panjang untuk memperoleh hasil analisa atau interpretasi dari jawaban-jawaban Klien.
PhotoTherapy justru memudahkan proses tersebut. Terutama dengan metode dasar dari Points of You®️, yaitu pause, expand, focus dan doing yang memudahkan proses aktivasi. Hal itu didukung dengan banyaknya komentar positif dari para klinisi rekan Ibu Gones yang merasakan manfaat dari Points of You®️. Banyak dari mereka terbantu untuk mengaktivasi isu personal dengan nyaman dan tanpa paksaan dalam waktu yang singkat.
Para Psikolog Klinis Mengaku Bisa Mengalir dengan Sendirinya saat Menceritakan isu personal yang traumatis
Ibu Gones juga menceritakan mengenai perjalannya memperkenalkan Points of You®️ kepada komunitasnya di Jawa Tengah. Semua itu berawal dari komunitas psikolog yang diikuti Ibu Gones. Komunitas “Butterfly” yang anggotanya adalah praktisi Psikologi di Banjarnegara yang secara rutin mengadakan pertemuan yang bertujuan untuk saling berbagi cerita bilamana ada ilmu-ilmu baru yang didapat oleh masing-masing anggota yang dapat diceritakan bahkan dipraktikkan bersama.
Pada saat itu kebetulan, Ibu Gones, baru saja menyelesaikan sertifikasi Level 1. Hello Points Workshop di Points of You®️ Academy, sehingga ia pada saat itu berbagi tentang PhotoTherapy di komunitas tersebut. Pada saat mempraktikkan PhotoTherapy kepada komunitas tersebut, kebetulan dapat dengan mudah mengaktivasi isu personal yang dialami teman-temannya. Hingga ada salah seorang temannya yang berujar,
“Bu Gones, kok kartunya aku banget semua yah?!”
Selepas pertemuan tersebut, kemudian komunitas tadi menginisiasi pertemuan lainnya di Banyumas dan peserta dibuatnya terkesan oleh proses bersama Points of You®️. Dari pertemuan di Banyumas itu kemudian dihelat lagi kegiatan serupa di Purwokerto. Respon peserta dalam setiap pertemuan sungguh positif, sehingga dihelatlah lagi kegiatan yang direncanakan secara matang di Solo.
Terlebih kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Pusat, bahkan diberi Satuan Kredit Partisipasi (SKP) sejumlah 3 poin. Seminar di Solo itu pun dihadiri oleh akademisi termasuk dosen senior yang pernah mengajar Ibu Gones, para klinisi-klinisi senior di Jawa Tengah, pun hadir juga Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Jawa Tengah. Semakin menggembirakan karena para peserta yang hadir menjadi antusias untuk memiliki Points of You®️ dan mempelajari keterampilan penggunaannya.
Sewaktu praktik Points of You®️ dalam seminar di Solo, salah satu peserta yang pernah merasakan langsung bencana alam Gempa dan Tsunami Palu pada tahun 2018, akhirnya dapat mengungkapkan isu personalnya dengan lebih mudah. Ia berujar bahwa biasanya ketika berkonsultasi pada psikolog klinis, maka ia harus bercerita panjang lebar kondisi yang dialaminya, sehingga muncul rasa tidak nyaman yang kemudian membuatnya memilih mencari psikolog klinis lain yang tidak dikenalnya.
Sedangkan dengan menggunakan Points of You®️, ia merasa mengalir dengan sendirinya, tidak membuatnya merasa terpaksa untuk bercerita, walau isu personal yang dialaminya sungguh traumatis baginya.
Points of You® Berbasis PhotoTherapy
Menanggapi pengalamannya itu, Ibu Gones menyampaikan bahwa banyak akademisi maupun praktisi psikologi yang belum mengenal Points of You®. Namun karena dasarnya adalah PhotoTherapy yang ada di ilmu Psikologi, maka mudah bagi mereka untuk memahaminya. Dalam pernyataannya, Ibu Gones menyebutkan pula bahwa Points of You® bukan semata-mata tools berbasis visual yakni foto untuk terapi saja, melainkan sekaligus menjadi satu cara untuk mengajak klien mendapatkan insight hingga mengambil tindakan.
Dalam teori Brainspotting sebagaimana dipelajari Ibu Gones, menyebutkan bahwa mata adalah otak yang menonjol, dalam teori yang sama menyebutkan bahwa sebenarnya Psikolog dapat mengaktivasi isu-isu personal melalui gambar karena sebagian besar memori yang tersimpan pada otak berbentuk gambar.
Tidak semua gambar atau foto di luaran sana serta merta dapat menggugah kita dan mendapat insight.
Namun, PhotoTherapy dari Points of You® telah dibuktikan oleh Ibu Gones dan rekan-rekan klinisi. Metode ini sungguh memudahkan Psikolog mengaktivasi isu personal klien atau recall memori di masa lalu dengan nyaman. Tanpa paksaan sehingga prosesnya dapat dinikmati oleh klien. Hal tersebut memudahkan Psikolog untuk kemudian memilih terapi-terapi psikologi lainnya untuk mengintervensi isu personal Klien.
Dalam beberapa kesempatan, Ibu Gones merasakan bahwa PhotoTherapy dari Points of You® banyak membantu proses aktivasi Klien. Pada umumnya, proses aktivasi itu membutuhkan waktu sekitar 50-60 menit, namun dengan PhotoTherapy hingga proses Rencana Tindak Lanjut (RTL) dapat ditempuh hanya dengan 30 menit saja.
PhotoTherapy dari Points of You® dinilai memudahkan para psikolog klinis untuk berhadapan dengan Klien ”kiriman”, yaitu Klien yang datang dengan paksaan, datang tidak dengan inisiatif sendiri, melainkan dipaksa atau diajak oleh orang lain, seperti anak yang diajak orang tuanya, guru Bimbingan Konseling (BP). Karena dalam kondisi tersebut, para psikolog klinis menghadapi tantangan penolakan dari Kliennya. Sedang dengan PhotoTherapy, tanpa paksaan Klien teraktivasi isu personalnya bahkan mampu merancang Rencana Tindak Lanjut (RTL) dengan sukarela.
Dalam sharing-nya, Ibu Gones, memiliki rencana untuk berbagi dan mendorong penggunaan Points of You® di guru-guru Bimbingan Penyuluhan Bimbingan Konseling (BP/BK) melalui MGBPBK (Musyawarah Guru BPBK).
Hal ini dirancang Ibu Gones karena dirasa bahwa Points of You® juga dapat memudahkan para guru BP/BK untuk melakukan fungsi penyuluhan dan konseling kepada para murid dengan tanpa paksaan dan nyaman bagi para murid.
“Hampir semua masalah dapat diurai dengan PhotoTherapy. Pikiran, perasaan dan kenangan terstimulasi dan menjadi katalis untuk memperdalam insight dan meningkatkan komunikasi. Konseling dan coaching jadi lebih efektif daripada hanya menggunakan kata-kata saja.”
Siti Hariyani, S.Pd (Guru BK Practitioner Points of You)
PS : Bagi Anda yang baru tahu Points of You dari rekan Anda atau saat berselancar di media sosial, Anda juga punya kesempatan untuk mengenalnya lebih dekat dan merasakan langsung pengalaman coaching dengan Points of You, DISINI. Dan bersiaplah untuk jatuh cinta pada pandangan pertama!