August 27

REKAN KERJA BEDA GENERASI : MASALAH ATAU PELUANG?

0  comments

By : Marcelina Suganda

“Halah.. Anak kemarin sore, tahu apasih soal kerjaan kami?” 

“Kan kamu ga ngerasain jadi kami. Lha kami sudah disini dari sekian puluh tahun yang lalu.”

“Kami ini udah terjun di dunia ini, bahkan sebelum kamu lahir!” 

Atau…

“Ah, si bapak kolot, males ah koordinasi sama dia.”

“Udah aku kasih tahu, tapi selalu aja pakai jurus ‘kalau dulu…’ kan ini zaman sekarang ya!”
“Pokoknya targetnya udah aku kasih tahu ke si bapak, lha kalau ngatur produksi kan dia yang lebih tahu.” 

Jadi sebuah dilemma memang saat antar-generasi bekerjasama dalam sebuah proyek ataupun dalam sebuah organisasi / perusahaan. Antar-generasi menjadi tidak sabar satu sama lain dan selalu saja melihat titik kelemahan generasi lain, tanpa melihat lebih dalam peluang atau potensi yang dapat dilakukan bersama. Sayangnya, masalah gap antar-generasi ini belum juga terpecahkan dan masih banyak yang berjuang, dan ternyata muncul generasi baru lainnya, atau yang kita kenal sebagai generasi Alpha. 

Keseruan dan dinamika inilah yang akhirnya membuat Points of You Indonesia mengangkatnya dalam topik Podcast In-Sights! bersama dengan Fanny Angelia. Di podcast kali ini, Fanny Angelia seorang practitioner L2 sekaligus seorang Regional Leader Jawa dan Indonesia Timur berbincang langsung dengan Gina Rahmalia (Teh Gina) seorang expert L3 dari Points of You Academy dan juga Regional Leader dari Sumatra-Jabar. Kali ini, Teh Gina lebih banyak berdiskusi dengan Fanny terkait dengan bagaimana ia dapat mengelola hubungan kerjanya bahkan dengan usia yang lebih senior dan berbeda generasi dalam topik A Great Way To Manage More Experience & Older Professional.

 

Sebuah fakta yang menarik, saat Fanny yang akhirnya memilih berprofesi dalam sebuah bidang industry yang ternyata bukan pilihan bagi anak milenial sepertinya pada zaman seperti ini. Padahal bidang industri sendiri memegang peranan 50% terhadap pendapatan negara. Sayangnya, hal ini bukan menjadi pilihan profesi bagi anak milenial yang lebih tertarik untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), bekerja di perusahaan multinasional, berkarya di Non-profit Organization (NGO) atau ingin menjajaki dunia baru dalam digital marketing. Maka, pilihan Fanny pun tergolong pilihan minoritas yang dibuktikan pada jumlah karyawan di generasi milenial, pada perusahaan tempatnya bekerja. 

Fanny sendiri secara profesional saat ini melakukan aktivitasnya sebagai seseorang di Sales Marketing di sebuah industri furniture yang sebenarnya menjadi produk unggulan ke-3 di Indonesia. Yang mana sebenarnya fokusnya dalam pekerjaan ini adalah menerima pesanan yang masuk, melakukan penjualan dan terhubung dengan pihak produksi yang mengeksekusi produk sesuai permintaan. SDM di tempatnya bekerja menunjukkan keberagaman generasi. Fanny menyebutkan jumlah SDM yang tergolong baby boomer memegang peranan 45%; Generasi X  sejumlah 25%; Generasi milenial atau Y ada pada angka 20%; Dan generasi Z sejumlah 10%. Maka dengan adanya keberagaman generasi ini menjadi wajar saat terjadi tantangan dalam berkomunikasi selama proses kerja yang dilakukan. Hebatnya, Fanny adalah sosok yang mampu beradaptasi dengan tantangan tersebut, yang dibuktikan dengan masa kerjanya yang sudah 9 tahun ada di perusahaan tersebut. 

MENJADI TEMAN SEPERJALANAN

Teh Gina pun penasaran, sebenarnya apa yang seringkali menjadi tantangan Fanny dalam menghadapi rekan kerjanya yang 45% ada pada generasi baby boomer. Bahkan rekan kerja ini bisa jadi seusia dengan orangtuanya sendiri. Tidak hanya berhenti disitu, Teh Gina juga menanyakan solusi dan bagaimana Fanny mampu menghadapinya. 

Fanny menyebutkan memang di awal ia merasakan kesulitan dalam berkomunikasi dengan rekan kerja yang beda generasi dan lebih senior. Ada cara yang berbeda dalam berkomunikasi. Bahkan di awal Fanny bekerja pun, ia masih mendapati rekan kerja yang tidak menggunakan handphone, tidak terbiasa dengan chat, serta hanya bisa melakukan SMS. Bahkan sampai saat ini, ia masih menggunakan faximile di tengah berbagai proses industri sudah menggunakan email untuk mengirimkan dokumen.     

Hal pertama, yang disadari oleh Fanny adalah menyadari bahwa ia perlu melakukan pekerjaan di luar job description-nya agar dapat mencapai target kerja yang ada. Kesadaran inilah yang juga dikritisi oleh Fanny, yang mungkin fenomena ini sering terjadi pada generasi milenial. Karena suatu pekerjaan bukan menjadi job desc-nya, maka seringkali seseorang tak mau ambil pusing, serta membiarkan orang lain yang memikirkannya dan mencari solusinya. Situasi inilah yang tidak diinginkan terjadi oleh Fanny sendiri. Sebisa mungkin ia tetap mencapai target pekerjaannya dengan hubungan yang baik, sehingga setiap proses ke depannya menjadi lebih mudah. 

Maka hal yang dilakukan berikutnya adalah mulai memahami kebiasaan kecil dari rekan kerja yang berbeda generasi ini untuk dapat mencapai sebuah tujuan bersama. Dengan mengetahui kebiasaan kecil rekan kerjanya, Fanny dapat berpikir dari sudut pandang yang berbeda yang mungkin menjadi sebuah isu atau kendala rekan kerjanya yang selama ini ia tidak pahami. Pemahaman yang benar serta kemauan untuk mendengarkan inilah yang pada akhirnya membuat rekan kerja pun tidak enggan untuk membagikan pengetahuan dan pengalamannya dengan terbuka. Dan sebenarnya inilah perwujudan dari big balloon concept yang ia pelajari pertama kali bersama Points of You. (Anda juga dapat melihat video ini di Youtube Points of You – Jangan lupa subscribe ya!)

Setelah memahami sudut pandang rekan kerja yang berbeda generasi, maka tahap selanjutnya adalah mulai membiasakan diri dan menemani secara konsisten untuk melakukan perubahan kecil yang dapat mengarah pada perbaikan organisasi secara menyeluruh. Maka dalam hal ini, Fanny pun berpesan bahwa, sebagai generasi milenial pun perlu melihat scoop atau jangkauan yang lebih besar dari sebuah tugas atau permasalahan. Dengan begitu dalam proses kerjanya dapat saling mencari win-win solution yang sekali lagi mengarah pada tujuan pekerjaan itu sendiri. 

POINTS OF YOU MENJADI KENANGAN TAK TERLUPAKAN

Setelah membagikan pengalaman praktisnya di lapangan dengan menggunakan konsep dari Points of You, Teh Gina pun menanyakan hal yang paling dikenang oleh Fanny dalam berhubungan dengan rekan kerja beda generasi ini, terutama pada usia yang lebih senior. Ternyata ada satu pengalaman menarik yang dialami oleh Fanny dengan menggunakan media Punctum dari Points of You. 

Fanny sendiri dikenal oleh rekannya sebagai orang yang suka memainkan kartu Points of You ini dan membawanya kemana-mana. Ia bukan HRD, dan bukan orang yang memiliki tanggung jawab coaching pada timnya. Namun karena kesenangannya dalam dunia People Development, ia pun mendedikasikan dirinya untuk dapat mendengar orang lain, mengenal orang lain dan menggunakan Points of You sebagai salah satu medianya. Maka, ia pun tak segan membawa kartu ini kemana-mana, dan kadang bermain dengan rekan kerjanya sebagai selingan. 

Pada suatu hari ada salah satu rekan seniornya yang mengalami kedukaan. Setelah masuk bekerja pun, rekan kerjanya ini cenderung diam, tidak banyak bicara pada orang lain. Namun pada suatu waktu ia menanyakan pada Fanny, apakah ia membawa kartu, karena ia sedang ingin mencurahkan hatinya. Sontak, Fanny langsung mengambil kartu Punctum itu dari mobilnya dan menemani rekan kerjanya tersebut. 

Rekan kerjanya pun mengambil sebuah kartu dalam keadaan face down dan mendapatkan kartu dengan foto dua burung yang sedang berbagi makanan. Yang mengejutkan, begitu rekan kerjanya mendapatkan kartu ini ia langsung menangis sekencang-kencangnya, memeluk kartu itu dan bahkan agak meremas kartu itu untuk meluapkan emosinya. Akhirnya rekan kerjanya pun bercerita banyak bagaimana kartu ini memberikan sebuah insight baru dan bahkan memicunya menyadari betul hal yang selama ini ditahannya. 

Dengan sesi yang singkat ini pun, Fanny belajar bahwa menjadi teman bagi rekan kerja yang senior pun penting. Mendengarkan, duduk bersama dan melihat sudut pandangnya akan menjadi suatu jalan untuk dapat benar-benar saling bekerjasama. Pengalaman menggunakan punctum ini diceritakan lebih banyak oleh Fanny dalam Podcast In-Sights, Anda bisa mendengarkan selengkapnya dalam podcast ini. (KLIK DISINI UNTUK MEMILIKI KARTU PUNCTUM)

TAKE AWAYS

Dalam akhir podcast ini, akhirnya Fanny bersama Teh Gina pun membagikan In-Sights!-nya bahwa sebenarnya lintas generasi tidak perlu menjadi masalah dan sebenarnya bukanlah sebuah masalah. Kemauan antar generasi untuk saling terbuka, melihat sudut pandang satu sama lain menjadi sebuah kata kunci yang perlu dipahami dan diusahakan bersama. Kadang yang perlu dilakukan adalah sederhana yaitu menjadi teman yang baik untuk rekan kerja kita. 

Dan yang paling penting bagi Fanny dalam setiap proses perjalanan karir seseorang adalah, kemauan diri kita untuk terus belajar (willingness to learn). 

Inilah rangkuman Episode 2, Podcast In-Sights! bersama Points of You Indonesia yang dibawakan oleh Fanny Angelia dan Gina Rahmalia. Untuk mendengarkan episode ini selengkapnya Anda dapat langsung KLIK DISINI.

Lengkapi Koleksi Kartu Anda! 

Ingin memiliki pengalaman yang mengesankan bersama dengan perjalanan rekan Anda dalam mengembangkan diri, bertransformasi dalam sebuah proses yang cepat dan mudah? Lengkapi media komunikasi dan coaching Anda dengan menggunakan PUNCTUM yang dapat Anda pesan dengan KLIK DISINI. Atau belajar juga cara menggunakannya dengan menghubungi tim kami di www.pointsofyou.id/letsconnect

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

You may also like

Get in Touch

Name*
Email*
Message
0 of 350