May 25

Beyond Words: Kekuatan Human Touch dalam Coaching

0  comments

by Vicky Sutanto

“I have learned that there is more power in a good strong hug than in a thousand meaningful words.” 
~ Ann Hood ~

Tak dapat dipungkiri di dunia yang semakin digital, “human touch” tetap dibutuhkan dalam aktivitas sehari – hari. Misal, sebuah pelukan sederhana dapat mengungkapkan banyak hal seperti, memberikan kenyamanan, ucapan selamat, atau sekadar mengungkapkan rasa kasih sayang. Hal ini menimbulkan pertanyaan: “Bisakah pelukan digunakan sebagai salah satu tools dalam sebuah proses coaching?

Building rapport merupakan salah satu tahapan yang krusial dalam coaching. Apabila Coachee tidak merasakan adanya koneksi yang dekat dengan Coach (Anda), bisa saja mereka tidak ingin membagikan seluruh piece of the puzzle dari isu yang mereka bawa dalam ruang coaching. Terkadang, kata – kata bermakna atau pertanyaan reflektif saja tidak cukup untuk membangun kedekatan dengan Coachee, disinilah area dimana Coach bisa menerapkan physical touch dalam proses coaching.

Virginia Satir, seorang terapis keluarga pernah mengatakan “Kita membutuhkan 4 pelukan sehari untuk bertahan hidup. Kita membutuhkan 8 pelukan sehari untuk pemeliharaan diri dan membutuhkan 12 pelukan sehari untuk pertumbuhan.”

Jujur, ketika membaca kalimat dari Virginia Satir, muncul sebuah pertanyaan dalam benak saya “Berapa banyak ya pelukan yang aku dapatkan dalam satu hari?”. Tapi… setelah saya pikir – pikir kembali nih Coaches, saya masih ada di sini dan bisa menulis artikel ini untuk Anda dengan dosis kurang dari 4 pelukan sehari – harinya, masih bisa bernafas dan beraktivitas.

Saya yakin Anda juga berpikir hal yang sama dengan saya hahaha… Namun, perlu diketahui juga bahwa para peneliti menemukan bahwa ketika dilanda stres, tubuh kita bereaksi akibat produksi hormon kortisol. Hormon ini muncul saat kita stres dan secara efektif memperlambat proses penyembuhan sekaligus menciptakan kejadian “flashbulb”, sebuah keadaan dimana kita ditunjukkan oleh memori – memori yang ingin kita hindari di masa depan. 

Dalam keadaan tersebut, apabila seseorang menerima pelukan, tubuh akan memproduksi hormon oksitosin. Hormon oksitosin berperan untuk membantu kita membangun rasa percaya pada orang lain sampai menetralisir kejadian “flashbulb” yang diciptakan akibat stres, dan juga membuat tubuh terasa hangat. Pelukan sangat ampuh dan selalu membantu mengurangi depresi, kecemasan, dan melepaskan rasa sakit. Pelukan adalah bentuk transfer energi dari seseorang sekaligus memberikan dorongan emosional pada orang lain. Kini Anda pasti bertanya – tanya “Memangnya bisa kita (Coaches) memeluk Coachee dalam ruang coaching yang profesional?” 

Saya juga paham bahwa dalam coaching sehari – hari umumnya memiliki setting yang profesional. Bayangkan kalau tiba – tiba Coach tanpa ada aba – aba apapun langsung datang menghampiri dan memeluk Coachee… kesannya kan jadi informal dan tidak profesional ya, Coaches… hehe.

Maka dari itu, ada beberapa hal yang perlu Coaches perhatikan untuk sebelum, dukungan berupa pelukan bagi Coachee yaitu:

1. Kenyamanan Klien: tidak semua orang merasa nyaman dengan sentuhan fisik dalam lingkungan profesional.

2. Batasan: ada batasan yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu agar tidak membuat Coachee bingung terhadap hubungan yang mereka miliki dengan Anda.

Apabila Anda adalah seorang Coach yang memiliki Love Language berupa “Physical Touch” atau hati Anda memang tergerak untuk memberikan sentuhan bagi mereka namun, tidak boleh memegang secara langsung. Maka, Anda bisa menunjukkan empati dan dukungan dalam bentuk lainnya, seperti:

1. Warm Body Language: gunakan body language yang terbuka dan menerima. Sekedar senyuman yang ikhlas dan good eye contact dapat diartikan sebagai dukungan yang kita berikan bagi Coachee.

2. Active Listening: dengarkan Coachee secara seksama, berikan perhatian penuh bagi mereka dan berikan pertanyaan yang terbuka untuk menunjukkan Anda peduli terhadap isu yang mereka hadapi.

3. Afirmasi Verbal: akui pencapaian Coachee dengan memberikan ungkapan seperti “Saya bangga dengan kemajuan Anda sampai di titik ini.” dan sebagainya.

4. Butterfly Hug: ini adalah teknik yang Coach saya ajarkan bagi saya, Anda bisa mengajak Coachee untuk memberikan pelukan kepada dirinya sendiri dengan meletakkan kedua tangan secara menyilang pada pundak mereka.

Saya yakin beberapa teknik coaching di atas, bukanlah hal yang asing bagi Anda, tentu? Namun, apabila Anda merasa kemampuan Anda kurang atau ingin meningkatkan kemampuan coaching lebih jauh lagi, Anda bisa membaca buku “101 Coaching Questions” yang menjadi referensi untuk menulis artikel berikut, DI SINI

Saya hanya ingin menyampaikan bahwa, pada dasarnya segala Physical Touch yang terjadi dalam ruang coaching harus melibatkan consent dari kedua belah pihak, baik Coach maupun Coachee. Jadi jangan lupa dengan pertanyaan – pertanyaan untuk mengafirmasi seperti: “Apakah kamu membutuhkan waktu untuk menenangkan diri terlebih dahulu?” atau “Bolehkah saya tawarkan sebuah pelukan bagi Anda?”. Agar hubungan antara Coach dan Coachee tidak melebihi batasan yang ada.

Perlu saya akui juga bahwa, apabila level kedekatan antara Coach dan Coachee cukup dekat maka sebuah pelukan tentu saja bisa terjadi dalam ruang coaching. Apabila Anda adalah salah satu orang yang bisa mencapai level kedekatan yang seperti itu dengan Coachee maka, selamat! Anda adalah Coach hebat yang mampu menjalin koneksi yang dalam dengan Coachee – Coachee Anda. 

Hahaha… ini bukan kompetisi bagi Coaches yaaa, ini hanyalah sebuah apresiasi dari saya karena Coaches, sudah memberikan support tanpa henti bagi Coachee dan membantu perjalanan mereka sampai saat ini. Thank you for your hard work, Coaches! Give yourself a butterfly hug! 

“Sometimes the right hug from the right person at the right time makes everything bad in the world go away.”
~ Unknown ~

Referensi

Komienko, O., Schaefer, D. R., Weren, S., Hill, G. W., & Granger, D. A. (2016). Cortisol and testosterone associations with social network dynamics. Hormones and Behavior, 80, 92-102

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

You may also like

Get in Touch

Name*
Email*
Message
0 of 350