By: Marcelina R Suganda
Pada bulan Juli ini, kami telah meluncurkan satu program baru di Points of You Indonesia yang dikhususkan untuk tribes dan semua orang yang memiliki minat pada dunia coaching. Antusias dari tribes yang telah hadir, membuat kami pun terpicu untuk menghadirkan topik menarik lainnya dalam Coaching Circle. Dan pada pertengahan bulan Juli ini, tim kami akhirnya pun mengeluarkan sebuah survei mengenai topik besar yang dapat menjadi arahan Coaching Circle ke depannya. Ada 3 topik utama, yang sebenarnya juga merupakan hasil diskusi dengan para tribe leaders yang ada di Points of You Indonesia.
Dari survei tersebut, akhirnya kami menemukan topik yang menjadi minat dan pilihan dari lebih banyak tribes. Yang kira-kira begini hasilnya;
Ternyata banyak tribes yang memang terus haus akan pembelajaran baru, mengetahui dunia coaching dengan lebih luas lagi, belajar pendekatan dan framework yang memang bisa digunakan dalam praktek coaching bersama Points of You. Maka, kami pun mulai bergerilya dan mencari coaching trend terkini, dan salah satu yang kami temukan menjadi tren dalam dunia coaching sampai dengan 2030 ini adalah Peer Coaching. Dan sebenarnya tren ini pun pernah saya bahas dalam artikel lain di blog Points of You yang berjudul Future of Coaching. Peer Coaching pun mejadi daftar ketujuh yang akan menjadi tren, dan topik mengenai Peer Coaching ini yang akan kita bawa dan angkat pada Coaching Circle berikutnya.
MEMAHAMI APA ITU PEER COACHING
Apakah Anda pernah mendengar istilah Peer Coaching? Atau jangan-jangan mungkin ada tribes yang telah menerapkannya juga. Peer Coaching sendiri sebenarnya adalah relasi antara dua atau lebih kolega yang mana diantara keduanya tidak saling memiliki kekuasaan atau otoritas satu sama lain. Dinamika yang ingin dimunculkan dalam proses ini adalah saling memberikan evaluasi, insights, menceritakan dengan lebih terbuka tantangan yang dihadapi dan harapannya mereka dapat berlatih bersama-sama untuk dapat mengurangi gap atau isu yang menghambat mereka. Relasi dalam Peer Coaching ini sebenarnya dapat diperhitungkan.
Istilah Peer Coaching ini sendiri sebenarnya muncul dalam beberapa bidang dan organisasi. Salah satunya adalah dalam dunia pendidikan. Dimana Peer Coaching yang dimaksud adalah proses coaching yang terjadi antar siswa itu sendiri. Yang kedua adalah dalam dunia korporasi, yang mana yang dimaksudkan sebagai Peer ini sendiri adalah sesama karyawan dalam perusahaan. Istilah ini muncul, karena dalam beberapa situasi pasti ada sebuah gap yang besar antara guru dan siswa ataupun antara leader dengan karyawannya. Yang mana gap ini sulit untuk dileburkan, karena ada sisi otoritas yang berperan, yang mana seringkali sulit bagi Coach untuk bersikap netral ataupun Coachee menjadi lebih terbuka.
Dari beberapa sumber mengatakan, tidak ada kualifikasi secara khusus untuk dapat melakukan Peer Coaching ini. Maka siapapun sebenarnya bisa menjadi Peer Coach. Namun siapapun yang menjadi Peer Coach, mereka dapat memahami tujuan besar dari proses coaching ini berjalan. Dimana peran utamanya adalah dapat menciptakan suatu budaya coaching yang lebih efektif. Di beberapa dunia pendidikan dan korporasi, bahkan menciptakan sebuah program yang lebih terstruktur untuk melakukan Peer Coaching ini, sehingga Peer Coach yang ditunjuk juga memiliki suatu parameter yang sama dalam menjalankan Peer Coaching. Paling tidak dalam sebuah program Peer Coaching, Peer Coach dapat melakukan beberapa aktivitas seperti;
- Melakukan pekerjaan bersama-sama untuk brainstorm solusi yang dapat diambil dari sebuah masalah
- Melakukan diskusi terhadap pengetahuan tertentu untuk dapat menjadi resource baru dalam proses coaching
- Roleplaying dan berlatih kemampuan berkomunikasi
- Berbagi dalam kelompik kecil, saling menceritakan pekerjaan atau kekuatan yang ada dalam suatu tugas atau pekerjaan tertentu
- Memberikan dukungan moral pada coachee yang mungkin mengalami tekanan atau burnout dalam menyelesaikan tugas mereka
- Dll.
MENGAPA PEER COACHING MENJADI RELEVAN
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bruce Joyce dan Beverly Showers pada sebuah pengembangan program Pendidikan. Dimana penelitian tersebut berfokus pada pencarian komponen program yang harus dikembangkan oleh seorang Professional Development, agar seseorang dapat mencapai sebuah prestasi melalui potensi yang dimiliki. Joyce dan Showers menguraikan beberapa efektivitas program misalnya saja diantaranya adalah belajar mengenai teori, melakukan demo atau roleplay, latihan dan yang terakhir adalah Peer Coaching. Penelitian ini dilakukan bagi 100 orang siswa dan Joyce & Showers menemukan bahwa ternyata dengan melakukan Peer Coaching, seseorang bisa meningkatkan kapasitas pengetahuan dan kemampuannya hingga 95%.
Maka dilihat dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Peer Coaching ini dapat memberikan dampak yang cukup signifikan, apabila programnya memang telah dipersiapkan dan dirancang dengan baik serta mendapatkan pengarahan dari seorang Coach yang juga sudah berpengalaman dalam bidangnya. Selain itu beberapa manfaat lain dalam melakukan Peer Coaching ini antara lain adalah;
- Peer Coaching memberikan sudut pandang 360 derajat untuk menunjukkan performa seseorang
- Dengan melakukan Peer Coaching, dapat memberdayakan masing-masing orang yang terlibat mempelajari kemampuan baru
- Peer coaching dapat membantu meningkatkan kemampuan kepemimpinan terutama bagi para Peer Coach yang ditunjuk atau mendapatkan kepercayaan
- Proses dalam Peer Coaching dapat meningkatkan keterkitan dan persahabatan pada setiap orang yang terlibat sehingga hal ini juga memberikan kekuatan pada organisasi
Sebenarnya proses Peer Coaching ini lebih diminati oleh lebih banyak Coachee. Misalnya saja seorang siswa ataupun seorang karyawan.
6 KOMPONEN ESENSIAL DALAM PEER COACHING
Sebelum Anda membuat program Peer Coaching bagi klien Anda atau bagi tim ataupun siswa di sekolah, ada 6 hal yang harus Anda ketahui dan menjadi komponen yang esensial dalam melakukan Peer Coaching.
Komponen 1 : Menetapkan dan Mengelola Kepercayaan
Hal yang paling mendasari program ini berjalan adalah kepercayaan. Kepercayaan ini terutama adalah antara Peer Coach dan Peer Coachee, dan Anda sebagai penyelenggara ataupun seseorang professional yang merancang programnya. Kepercayaan ini mencakup 5 hal penting yaitu sikap bajik seseorang, reliabel, kompeten, kejujuran dan keterbukaan.
Komponen 2: Merancang pembelajaran professional yang berbeda bagi semuanya
Peer Coaching adalah sebuah model professional bagi seseorang belajar dan berkembang. Maka setiap orang yang terlibat juga perlu memiliki kemauan untuk terus belajar dan percaya pada penyelenggara untuk melangkah satu per satu demi memberikan sebuah dampak yang signifikan.
Komponen 3: Menetapkan proses coaching sebagai sebuah jalan untuk mengoptimalkan pembelajaran
Banyak orang menjauhi ruang coaching, dan bahkan tidak ada struktur yang jelas juga untuk mengatur hal tersebut. Namun sekali ditetapkan bahwa Peer Coaching ini perlu dilakukan untuk mengoptimalkan potensi seseorang, maka secara professional tim yang mengawal pun harus disiapkan agar proses ini berjalan dengan optimal.
Komponen 4: Melakukan kalibrasi pada kemampuan dan kebutuhan individual
Tujuan utama dari membentuk zona pertemanan adalah untuk semakin mengetahui potensi setiap orang dan segala kebutuhan untuk mengoptimalkan potensi ini mulai dapat dipersiapkan agar seseorang memiliki pola belajar yang lebih berdampak.
Komponen 5: Menggunakan proses refleksi sebagai bagian penting dalam proses Coaching
Proses refleksi akan berdampak pada proses seseorang berkomunikasi dengan orang lain. Disini mendorong seseorang untuk dapat berpikir lebih kritis serta memiliki komitmen pada tujuan yang ingin dicapai serta kemauan untuk dapat bertahan pada proses yang dilewati.
Komponen 6: Menyediakan ruang feedback Seringkali coachee merasa khawatir untuk dapat memberikan feedback pada coach nya atau proses coachingnya. Namun dalam melakukan Peer Coaching ini, perlu dipersiapkan untuk dapat saling memberikan ruang feedback bahkan menumbuhkan budaya untuk dapat saling membangun satu sama lain.
Nah jika Anda sudah mulai mengetahui 6 komponen ini, paling tidak Anda sudah dapat mempersiapkan klien Anda untuk dapat melakukan program Peer Coaching ini.
TIPS MEMULAI
Untuk dapat memulai program Peer Coaching bagi klien Anda, tim Anda atau bahkan siswa di sekolah maka ini adalah beberapa cara sederhana yang dapat Anda mulai!
- Mulai dari grup kecil dan atur ground rules
Coba mulai dari grup kecil terlebih dahulu, pilih orang-orang positif dan memiliki minat untuk melakukan program ini. Mereka akan menjadi Peer Coaching Network, yang akan saling melakukan coaching satu sama lain. Dan setelah itu buat sebuah ground rules, misalnya saja terkait dengan waktu, jumlah dalam prosesnya, ketentuan privasi dan rahasia, dsb.
- Ajari bagaimana grup tersebut dapat saling memberikan dan menerima feedback
Yang menjadi kekuatan dalam proses Peer Coaching adalah keterbukaan untuk saling memberi dan menerima feedback. Namun, pada kenyataannya tidak semua orang memiliki budaya yang sama. Maka disini peran Anda! Sebagai seorang Coach yang mendampingi atau penyelenggara, Anda perlu ajarkan bagaimana cara melakukannya. Sebenarnya cara seperti ini, juga sudah disampaikan dalam kelas akademi bersama Points of You. Terutama metode ini ada di Level 2, Creative Practice.
- Buat tujuan bersama yang ingin dicapai dalam program ini
Sebagai Coach atau penyelenggara, Anda perlu membantu memfasilitasi setiap orang yang terlibat atau klien Anda untuk menentukan tujuan besar mengapa Peer Coaching ini dilakukan serta relevansinya dengan aktivitas harian mereka. Sehingga proses dalam Peer Coaching ini pun dapat terukur pelaksanaannya dengan baik.
- Cari alat-alat pendukung melakukan Peer Coaching ini
Peer Coach ataupun Peer Coaching network bukanlah seorang professional coach yang telah mengikuti sertifikasi atau telah memiliki segudang bekal dan pengalaman dalam Coaching. Sekali lagi ini adalah peran Anda, untuk menghadirkan metode, proses dan media yang membuat program Peer Coaching ini berjalan dengan mudah.
Sebagai tribes, Anda bisa mencoba mengajak mereka menggunakan kartu-kartu dari Points of You, namun Anda bekali dengan struktur pertanyaan yang telah Anda rancang. Dan dalam membuat struktur pertanyaan seperti ini sebenarnya telah Anda pelajari secara lengkap di Level 2 Points of You Academy.
- Pastikan setiap orang yang terlibat memiliki mindset yang tepat soal Peer Coaching
Dalam prosesnya Anda perlu sering bertemu, memberikan ruang sharing dalam melakukan proses Peer Coaching ini. Pertemuan rutin dapat Anda atur untuk dapat memastikan bahwa setiap orang yang terlibat dalam program ini, memahami arah dan tujuannya serta masih berada pada jalur yang tepat meski waktu terus berjalan. Anda dapat menjadwalkan pertemuan rutin bulanan agar Anda dapat memastikan semuanya masih pada tujuan yang ditetapkan serta dapat diukur dengan lebih baik.
Semoga metode Peer Coaching ini dapat memberikan warna yang berbeda pada proses perjalanan karir Anda sebagai seorang Professional Coach ya. Dengan mengadakan program ini bagi klien Anda dalam organisasi, korporasi maupun Pendidikan, akan memberikan suatu nuansa yang baru dalam coaching, dan tentunya hal ini akan menambah nilai diri Anda sebagai seorang Coach!
Jika Anda telah membaca artikel ini, jangan lupa ruang belajar yang lebih dalam untuk membedah Peer Coaching ini akan berlangsung dalam Coaching Circle di 15 Agustus 2023 bersama dengan Amelia Hirawan. Amelia Hirawan sendiri di beberapa klien korporasi, telah berhasil menciptakan budaya coaching yang telah berjalan lama dan terus berkembang. Atau saat Anda terlewat pun, Anda dapat konsultasi bagaimana melakukan program Peer Coaching ini bersama tim dari Points of You ya!
Let’s Connect!