June 23

4 Tips Atasi EXECUTIVE COACHING yang STUCK

0  comments

Executive Coaching adalah program coaching yang ditujukan pada para leader di level eksekutif guna membantu mereka menciptakan pola pikir baru yang berpengaruh secara signifikan terhadap kapasitas leadership mereka.

Saat mendampingi sosok-sosok kunci di organisasi ini, kita tahu ritme pergerakan para executive ini pasti sangat tinggi. Maka ada beberapa hal esensial yang perlu menjadi perhatian para Coach agar sesi coaching berjalan efektif dan BEBAS STUCK.

Penyebab Para Executive Stuck di Ruang Coaching

“Saya nggak suka sama Ibu. Saya nggak suka ditanya-tanya!” ucap seorang leader kepada Coach nya pada sesi coaching yang kedua. Deg! Coach terdiam mendengar perkataan tak terduga. Hal itu mengejutkan Coach karena beliau cukup kooperatif dalam sesi coaching yang pertama. 

Executive Coaching

Pernahkah Anda sebagai Coach menghadapi leader yang stuck saat sesi coaching

Apakah saat leader stuck, Anda sebagai Coach ikutan stuck juga? 

Apa yang menyebabkan para leader stuck saat sesi coaching

Bagaimana cara menghadapi leader yang stuck?

Atau bagaimana mengelola emosi Anda sebagai coach menghadapi hal ini di ruang coaching?

Ada dua penyebab utama mengapa stuck bisa terjadi saat coaching :

  1. Leader datang ke sesi coaching karena tuntutan management. Meskipun Coach dan pihak management sudah memberikan pre-session, para leader datang tidak atas kemauannya sendiri. Leader seperti ini besar potensi untuk stuck.
  2. Rapport belum terbentuk, namun Coach sudah bersemangat menggali. Padahal seorang Coach harus memiliki kompetensi establishing trust dan intimacy. Sementara para leader sendiri mungkin tersenyum ramah, tapi deep inside belum siap sebenarnya.

4 Tips Atasi Stuck saat 1 on 1 Executive Coaching

Maka, bagaimana mengatasinya? 

1. Bangun Kepercayaan

Executive Coaching

Coach bisa menceritakan tentang dirinya, pengalaman, dan mengenalkan coaching. Membuka diri Anda di hadapan para leader akan memberikan rasa aman pada mereka. Para leader tidak merasa menjadi obyek diskusi dalam sesi. Coach adalah partner yang setara dengan para leader.

Anda juga bisa bertanya, misalnya, “Hal apa yang ingin diketahui oleh leader mengenai diri Anda?” atau, “Hal apa yang ingin leader letakkan sebagai kesepakatan bersama sepanjang proses coaching?”

Membangun trust juga bisa dilakukan dengan memberikan pertanyaan yang tepat. Bisa saja terkait perasaan, karir, dan area pekerjaan lainnya.

Contohnya, “Hai, boleh sharing, apa yang Anda pikirkan atau rasakan dari pertemuan pertama kita ini?” (Sumber: buku 101 Coaching Questions) atau bertanya, “Saya penasaran, hal menarik apa yang Anda alami dalam satu minggu terakhir ini?” Begitu intimacy terjalin maka sesi coaching akan berjalan lebih smooth.

2. Tetapkan Tujuan Coaching

Dalam setiap coaching, orang selalu ditanya present state dan desired state (state yang ingin dituju). Hal yang seringkali sulit para leader tuju adalah desired state. Ada kasus leader menjawab goals bukan terkait desired state. Cirinya, reaksi leader yang berucap tidak apa-apa jika tidak berhasil mencapai tujuan.

Penting bagi Coach bertanya, “Mengapa penting bagi Anda untuk mencapai tujuan tersebut?” 

Coach harus menggali sampai para leader bisa membayangkan secara visual, audio, dan merasakan ketika berhasil mencapai desired state. Ketika leader bisa membayangkan goals secara detail, dia akan melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya.

Tujuan yang jelas itu ditentukan oleh para leader dan disetujui oleh Coach. Jika tujuan tidak jelas, proses coaching akan menjadi lama. Sebaliknya, jika Coach dan Coachee (para leader) sama-sama setuju dalam menentukan prioritas maka coaching akan berlangsung lebih efektif.

3. Pertahankan Netralitas Coach

Coach juga perlu mempertimbangkan kemungkinan, tidak semua leader dalam kondisi siap di-coaching. Contohnya, leader mengikuti coaching karena diminta management dan tidak kuasa menolaknya karena terhubung dengan KPI nya. Mungkin leader tidak membutuhkan coaching, tapi konseling. Ketika Coach bersikap netral, tidak reaktif, dan tidak panik, Coach akan tahu apa yang harus ia lakukan.

[Learn more : Prinsip Netralitas di Dunia Fasilitasi]

4. Fokus pada Coachee (Para Leader)

The Star is not Coach, the star is Coachee. Just staying focus on the Coachee.”

Kalau Coach berpikir demikian, bahasa tubuh, pemilihan kata, dan ekspresi wajah akan membentuk trust. Jika present sudah bagus, coach melakukan pause, kalau pun terjadi stuck tidak akan berlangsung lama.

4 Syarat Agar Executive Coaching dalam Group Setting Bebas STUCK

Cara mengatasi leader stuck dalam group coaching tentu berbeda ketika coaching dilakukan empat mata. Ada 4 syarat agar group coaching berjalan lancar :

1. Sebaiknya dalam Group Coaching Tidak Lebih dari 6 Coachee (Para Leader)

Coach perlu membagi fokus pada setiap Coachee. Enam orang peserta coaching dalam 1 kelompok, sudah membutuhkan fokus untuk menangkap masing-masing kata kunci. Namun dengan +/- 6 orang, dinamika diskusi akan melibatkan setiap peserta coaching.

2. Coach harus Menguasai Facilitation Skill

Executive Coaching

Coach tidak bisa membantu para leader menentukan goals mereka satu per satu. Anda tidak memiliki kemewahan waktu seperti seperti coaching 1 on 1 (coaching individu).

Namun saat Coach harus memandu para leader menentukan goals mereka sampai tahap desired state, gunakanlah metode Fasilitasi. Caranya, Coach bisa mengarahkan para leader untuk menentukan kriteria-kriteria yang dijadikan goals. Di antara beberapa goals, leader harus menyeleksi dengan kriteria tertentu.

Para leader kemudian berpasangan untuk saling mengoreksi goals masing-masing. Setelah sesama leader saling memastikan goals, Coach bertanya satu per satu ke para leader. Coach bisa memastikan lagi sehingga goals menjadi spesifik dan meaningful.

  1. Coaching Bersifat Confidential

Para peserta coaching harus diingatkan bahwa apa pun yang diceritakan dalam sesi coaching sifatnya rahasia / confidential. Jadi, semua harus setuju bahwa apa yang didengar dan diucapkan hanya di ruangan saja. Hal ini akan membantu para leader untuk mau bercerita.  

  1. Kecepatan Setiap Orang Tidak Sama

Jika para leader masih berpikir, beri waktu, silent moment. Tidak mengapa apabila leader belum siap berbicara, terlebih lagi ia menghadapi situasi berbicara dalam group coaching yang barangkali membuat dirinya tidak nyaman. 

5 Cara Kreatif Mencegah Para Executive STUCK

1. Bangun Rapport dengan Kesepakatan Bersama

Coach dan para leader harus memiliki pemahaman yang sama tentang coaching, seperti apa peran Coach & Coachee (para leader). Serta bagaimana cara Coach akan memandu leader menemukan desired goals yang benar-benar leader inginkan.

2. Bersabar & Berikan Ruang untuk Inner Research

Coach juga perlu sabar dalam proses coaching karena setiap leader memiliki prosesnya masing-masing. Coach perlu menahan diri dan membiarkan leader berpikir dengan tenang. Belum tentu saat leader diam, dia tidak berproses. Perenungan dan pemikiran (inner research) terhadap suatu kejadian juga membutuhkan waktu.

3. Hindari Jump to Conclusions yang Terlalu Cepat

Coach harus menyesuaikan dengan kecepatan para leader. Coach harus bersabar dalam mendampingi para leader untuk mendapatkan goals. Coach tidak perlu terburu-buru dalam sesi coaching dan fokus pada goals coaching. 

4. Pause

Hakikat pause adalah jeda. Pause adalah momen transisi. Bisa jadi sebelum jumpa dengan para leader, Anda usai melakukan coaching session dengan Coachee lain. Momen jeda ini menjadi transisi bagi Anda untuk menggeser fokus dari Coachee sebelumnya ke Coachee berikutnya. Pause juga momen untuk terkoneksi dengan diri Anda sekaligus pengingat bagi Coach untuk hadir seutuhnya bagi Coachee. 

5. Gunakan Coaching Tools

Ketika para leader kesulitan menentukan desired goals atau mengomunikasikan pemikiran dan perasaannya, Anda bisa memikirkan alat bantu untuk memperlancar coaching. Salah satu yang paling sering kami gunakan, yaitu Points of You.

Points of You adalah creative tools yang berbasis metode PhotoTherapy. Kami menggunakan foto sebagai media kreatif untuk menggali ide, emosi, imajinasi, bahkan membantu para leader makin mengenali dirinya sendiri. 

Executive Coaching with Points of You
Source : Cultural Integration & Executive Assimilation with Points of You by Ismarli Muis

Jika Anda penasaran seperti apa gambaran coaching menggunakan media visual atau foto ini, Anda bisa mencoba mengalaminya langsung di Live Seminar Online.


Nah, sekarang Anda sudah tahu strateginya bagaimana melakukan Executive Coaching yang bebas STUCK. Selamat mempraktekkannya dalam sesi coaching Anda bersama para leader yang Anda dampingi.

Bagi para Coach yang membutuhkan variasi pertanyaan coaching untuk mengimplementasikan Budaya Coaching di sebuah organisasi, Anda bisa DOWNLOAD FREE : 35 Powerful Questions untuk Membangung Budaya Coaching di Organisasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

You may also like

Get in touch

Name*
Email*
Message
0 of 350