by Vicky Sutanto
“Hiring people is an art, not a science, and resumes can’t tell you whether someone will fit into a company’s culture.” ~ Howard Schultz
Waktu interview adalah waktu dimana para kandidat selalu mempersiapkan diri dengan baik untuk diterima kerja. Maka dari itu mereka terus mencari contoh pertanyaan wawancara dan jawaban yang bagus dari internet, bahkan ada juga kandidat yang menggunakan AI untuk menjawab pertanyaan mereka saat melakukan interview!
Pada prinsipnya, para kandidat akan belajar dan melakukan segala cara untuk membuat recruiter terkesan. Dengan adanya hal ini, tidak menutup kemungkinan bagi recruiter untuk tertipu dan akhirnya merekrut kandidat yang salah untuk perusahaan. Apabila sampai hal ini terjadi, ada dua pihak yang terdampak, yang pertama tentunya perusahaan itu sendiri, dimana performa dan pertumbuhan perusahaan akan melambat. Yang kedua adalah karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut, bisa saja dinamika dalam tim akan berantakan sehingga, kinerja dalam tim menjadi menurun.
Kami menemukan salah satu cara untuk menggali potensi kandidat secara mendalam dan mendapatkan respon yang genuine (asli/jujur) dalam proses interview yaitu, dengan menggunakan metode Photo Elicitation Technique. Berbeda dengan metode interview pada umumnya, metode ini menggunakan “FOTO”. Tujuan dari menghadirkan foto dalam metode interview ini untuk…
- Mendorong Dialog yang Terbuka dan Menciptakan Ruang Nyaman, teknik Photo Elicitation dapat memberikan “safe space” (ruang aman) bagi kandidat untuk menceritakan dirinya dengan nyaman dalam proses interview.
- Menimbulkan Jawaban Kreatif dari Kandidat, foto dapat merangsang otak untuk memunculkan ingatan yang dari memori dari pengalamannya untuk memberikan respon yang kreatif dan berbeda dibanding menggunakan pertanyaan interview yang standar pada umumnya.
- Mengeksplorasi dan Memberdayakan Kandidat, foto berfungsi sebagai alat untuk mengeksplorasi dan menggali sudut pandang kandidat terhadap melihat dunia mereka. Teknik Photo Elicitation, juga dapat memberikan sudut pandang baru bagi kandidat untuk menemukan sudut pandang baru dalam menghadapi suatu hal.
Sehingga, proses interview tidak hanya sekedar menanyakan sebuah pertanyaan saja. Proses interview menjadi kesempatan bagi recruiter maupun kandidat untuk mempelajari satu sama lain dan melihat apakah kedua pihak tersebut dapat bekerja sama kedepannya. Teknik Photo Elicitation juga dapat memberikan branding bagi perusahaan untuk menciptakan proses interview yang unik dibanding perusahaan lainnya.
Sekarang Anda pasti berpikir, “Dimana aku bisa mendapatkan foto – foto yang tepat untuk mempraktekkan teknik interview baru ini?”. Tidak perlu repot – repot! Dengan berkembangnya zaman sudah ada interview tools yang bisa membantu Anda, salah satunya adalah tools PoDi, diciptakan oleh Dew Teerapap seorang Founder dan CEO dari Wemee Corp Recruitment. PoDi sendiri memiliki makna “Tahu” dalam beberapa bahasa. Itu juga bisa berarti “Tepat pada Waktunya”. Beliau percaya bahwa tools PoDi itu “Cukup” dan “Tepat pada Waktunya” bagi Anda untuk mengenal diri Anda yang sebenarnya, yang bisa membantu Anda untuk sukses dalam hidup sembari membantu orang lain juga.
PoDi menggunakan Photo Elicitation Technique dalam proses interview sehingga, Anda bisa memiliki interview tools yang…
- Praktis untuk digunakan dalam proses interview
- Mampu Menggali Jawaban yang Jujur dari kandidat
- Memberikan Contoh Nyata dari kemampuan kandidat melalui memori masa lalu sehingga, tindakan yang dilakukan adalah tindakan sebenarnya.
Dalam prakteknya, PoDi tidak hanya membantu Anda mendapatkan jawaban yang jujur dari kandidat namun, juga dapat menggali dan mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh kandidat tersebut. PoDi membaginya dalam 6 kategori utama yang dapat membantu karyawan mencapai target perusahaan dan juga menciptakan pertumbuhan karir bagi dirinya sendiri. Kategori tersebut diberi nama “INUP” Competency Model yang artinya “cukup untuk digunakan dalam rekrutmen dan pengembangan” serta “di dalam dan ke atas”. Kategori ini dimulai Intrapersonal Skill hingga Leadership yang dimana kategori – kategori ini mewakili perjalanan karyawan yang ingin berkembang di perusahaan. Mereka harus mengenal diri sendiri kemudian mengembangkan diri untuk menduduki peran seorang pemimpin dalam perusahaan.
- Intrapersonal Skills – Kemampuan untuk melihat ke dalam diri agar dapat lebih memahami dan menerima diri serta terus mengembangkan diri.
- Interpersonal Skills – Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain secara positif.
- Critical & Innovative Thinking – Kemampuan menganalisa situasi atau konsep abstrak untuk melengkapi ilmu pengetahuan serta menghasilkan tindakan inovatif yang baru untuk mencapai tujuan.
- Pursue Career Growth – Kemampuan untuk mengambil tanggung jawab untuk menantang status quo untuk menciptakan peluang pertumbuhan karir.
- Business Agility – kemampuan memahami bisnis, nilai, budaya dan strategi perusahaan agar lebih efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
- Leadership – kemampuan untuk mempengaruhi, menginspirasi dan membantu orang lain untuk menjadi diri mereka yang terbaik, membangun keterampilan mereka sambil mencapai tujuan perusahaan.
Kita semua yakin dan percaya bahwa semua perilaku yang ditunjukkan oleh kandidat atau karyawan dalam aktivitas sehari – hari adalah hal yang secara sadar mereka pilih untuk tampilkan. Ketika karyawan berbuat ulah atau dalam kata lain sering kita sebut “menciptakan masalah”, sebenarnya ada akar permasalahan yang Anda bisa gali dan temukan akar permasalahannya (tentunya atas perizinan karyawan tersebut untuk menceritakan masalahnya). Mengingat adanya hal ini, PoDi juga merancang “Behavioral Roots” yang meminta karyawan untuk memberikan feedback dimulai dari pekerjaan hingga perilaku yang mereka lakukan dalam pekerjaan sehari – hari.
Perilaku – perilaku tersebut dapat digali menggunakan Photo Elicitation Technique yang ada pada tools PoDi untuk mengkoneksikan perilaku yang kadang – kadang mereka lakukan baik itu secara sadar maupun tidak sadar dilakukan pada orang lain hingga ditemukan akar permasalahan yang merupakan sumber dari perilaku – perilaku mereka.
Dengan begitu, karyawan akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri yang pada umumnya, tindakan mereka sendirilah yang menyebabkan pekerjaan mereka terhambat. Proses inilah yang umumnya dapat membantu karyawan untuk mengenal jati diri mereka yang sebenarnya. Pada dasarnya kita mampu kok untuk mencapai apapun yang kita inginkan dalam dunia ini.
“All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them.” ~ Walt Disney
Sayangnya, artikel ini tidak akan cukup bagi Anda untuk dapat memahami dan mampu mempraktekkan Photo Elicitation Technique secara langsung dalam proses rekrutmen maupun asesmen Anda sehari – hari. Tentunya, juga dibutuhkan tools PoDi dan jam praktek yang cukup banyak untuk mengoptimalkan proses rekrutmen dan asesmen Anda.
Kabar baiknya, Anda bisa belajar dan praktek langsung dengan tools PoDi secara langsung bersama dengan penciptanya yaitu, Dew Teerapap di COACHING CIRCLE FESTIVAL 2024! Kegiatan ini akan berlangsung selama 2 hari di Jakarta, pada tanggal 26 – 27 April 2024.
Yuk belajar dan bawa pulang langsung tools PoDi bagi perusahaan Anda dengan menghadiri Coaching Circle Festival 2024! Anda bisa terkoneksi dengan tim kami DI SINI untuk info lengkapnya